Kenyataannya Mimpi
Karya : Winarti
Kau yang bersembunyi
Kau yang terhalangi
Kau yang bagai mati
Kau dan Aku
Mati tak berbagi,hidup kau sendiri
Menantipun selalu tiada arti
Mimpi bagai asa,asapun berganti nyata
Namun hidup tetap berlalu
Di sana Aku sendiri,dan di sini kau sendiri
Tak ada arti
Mimpipun berganti maya,dan maya berganti semu
Aku sendiri,kau sendiri
Terbelenggu mimpi maya
Kerinduan ku
Karya:Winarti
Langit mendung
Air titik demi titik turun jatuh dari langit
Menandakan betapa aku sangat merindukan mu
Kau tak ku temui
Sore ini hatiku begitu gundah
Ingatanku kembali pada mu
Mengenang tentang mu,tentang cinta kita
Hujan mulai deras
Tapi kenapa aku masih juga gersang
Kemarau di batinku,tak terbasahi walau hujan sekalipun
Karena hanya dirimulah obatnya
Atas penawarnya
Kekeringan di lubuk batinku
Hanya engkau seorang
PECUNDANG MALAM
Karya:Winarti
Ombak berdebur merdu seolah bersenandung kebahagiaan
Angin berhembus menerpa pepohonan
Dahan melambai-lambai seirama dengan deburan ombak sungai musi
Sekilas terasa begitu menyejukan
Tapi mengapa mataku berkunang-kunang menyaksikannya
Sampah berhamburan berenang berantakan
Seolah berlomba,menjadi sang juara
Siapa yang tahu? Siapa yang perduli
Bahkan kau hanya tersenyum malu-malu dengan berkebaya songket
Dan mendongakan wajah
Hati teriris selaksa mati rasa
Sembilu menyayat dengan senyum lugu
Menyeret dengan raga berbalut darah dan debu
Menyita relung batinku,menyesali yang telah terbuang
Apa aku tak menjaganya?apa aku kurang menyukaimu?
Kau tak perduli kau bersembunyi dibalik singa yang bergigi kelinci
Pecundang malam,peracun mimpi
Kau hanya tersenyum malu-malu dengan berkebaya songket
Kau pecundang malam...
Peracun mimpi...
Bernasip malang
EGO
Karya:winarti
Merayap dalam senyap
Aku terseret tungkai malam
Siapa?
Menindihku dengan dosa meratap
Jam yang menyerat langkah ngilu
Berhenti di beber sembilu...
Melayang arus tak bertepi
Teromb ang ambing riak kesumat
Aku khianat pada kodrat
Takdir meleh nanah
Angin gilisah menggerlap
Jeruji-jeruji,dinding-dinding
Terperangkap labirin
Tak kuasa pergi
Tak kuasa kembali
Roboh
SIRNA
Karya:winarti
Angin berhembus halus
Menusuk jiwa yang sunyi
Terasa bagai badai merpa ilalang
Terhempas berantakan,mengenaskan
Mentari muncul malu-malu
Disudut wetan persawahan,sinarnya hangat
Merenggut embun dari daun-daun hijau
Memaksa udara menjadi panas dan gersang
Disana aku tumbuh dan berbenah
Kini aku tak lagi mendengar kicau burung-burung kecil di pagi hari
Kini tak ku lihat embun menggelayut
Menjadi hiasan di rumput hijau
Semua telah berlalu
Sirna...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar